Selasa, 27 November 2012

INCOME CAPITALIZATION THEORY


 INCOME CAPITALIZATION THEORY
A. Pengertian

Mewakili sudut pandang investor yang menginvestasikan modalnya dalam bentuk properti.

Investor yang membeli properti sebenarnya membeli arus pendapaan di masa yang akan datang.

Income approach baik untuk diterapkan terhadap properti yang menghasilkan pendapatan (income producing property).

Nilai properti adalah nilai sekarang dari perkiraan pendapatan yang akan datang  sepanjang sisa umur ekonomis properti tersebut.

Sebagai analog adalah deposito.



 
              I
     V = -----         dimana  ; V   = nilai property secara keseluruhan
              R                          I     = pendapatan netto
                                          R   = tingkat kapitalisasi


Kapitalisasi digunakan untuk kondisi :
1.     Pendapatan bersih sudah stabil / konstant
2.     Asumsi pendapatan akan terus menerus tanpa batas waktu (umur ekonomis bangunan tidak terbatas)



B. Proses Pendekatan Kapitalisasi Pendapatan

1)    Hitung pendapatan kotor potensial (Potential Gross Income)
2)    Hitung tingkat kekosongan dan tagihan sewa tidak terbayar (Vacancy and Rental Loss)
3)    Hitung pendapatan kotor efektif tahunan (Effective Gross Income) : Gross Income dikurang Vacancy dan Rental Loss
4)    Hitung biaya-biaya (Operational Expenses)
5)    Hitung Pendapatan Bersih (Net Operational Income) : Effective Gross Income dikurang Expenses
6)    Hitung tingkat kapitalisasi (Capitalization Rate)
7)    Lakukan kapitalisasi terhadap pendapatan bersih

C. Perhitungan Net Income

C.1.  Terdiri dari pendapatan sewa bangunan dan diluar sewa seperti : parkir, hak penamaan gedung, papan iklan, laundry, telekomunikasi, dll.


§ Sewa

Tarif sewa yang sedang berlaku pada saat ini dan waktu yang telah berlalu pada bangunan yang sedang dinilai.


Perjanjian/persyaratan sewa yang sedang berjalan.

Perbandingan dengan pasaran tarif sewa yang sedang berlaku saat ini maupun waktu.


§ Pendapatan Lain

Perlu diperbandingkan dengan properti sejenis.

Gedung perkantoran umumnya tidak banyak namun demikian akan banyak operasi usaha seperti perhotelan dan sejenisnya.



     C.2   Effective Gross  Income
 
Hal utama yang membedakan pendapatan potensial dan pendapatan efektif yaitu :
 
§  Tingkat kekosongan
§  Tagihan tidak terbayar
 
Untuk menentukan Vacancy Rate dan Debt Allowance yang wajar perlu dilakukan penelitian yang di dasarkan pada
 
§  Tingkat Faktor Kekosongan dan Tagihan Yang Tidak terbayar yang sebenarnya pada saat ini maupun pada masa yang lalu.
§  Perbandingan dengan keadaan pada properti pembanding
§  Proyeksi keadaan di masa yang akan datang
§  Tingkatan ekonomi (rata-rata) dari penghuni
§  Jangka waktu sewa
 
 
     C.3.  Operational Expenses
 
             Biaya Operasi terdiri dari :
1)                         Biaya Variable
2)                         Biaya Tetap
3)                         Biaya cadangan penggantian

 

        Contoh 1 : Perhitungan Net Income


Uraian
Rupiah/tahun
Potential Gross Income
972.000.000
Vacancy & Bad Debt Allowance 10%
97.200.000


Effective Gross Income
874.800.000


Operating Expenses

            Upah & gaji
138.000.000
            Tunjangan
22.000.000
            Daya Listrik
68.000.000
            Air
12.000.000
            Administrasi
16.000.000
            Maintenance
48.000.000
            Biaya Lain
11.000.000
            Premi Asuransi
11.000.000
            PBB
3.000.000
            Cadangan penggantian
20.000.000


Total Operating Expenses
349.000.000


Net Income
525.800.000



C.4   Hubungan Laporan Keuangan Untuk Akutansi dan Untuk Penilaian

Perbedaan dalam perhitungan akutansi :

§  Biaya atas Pendanaan (Financing Cost)
§  Pajak Pendapatan
§  Penyusutan atas bangunan dan Prasarana lain
§  Penambahan Permodalan


     C.5   Penyusunan Perhitungan Keuangan (Operating Statement)

Laporan keuangan Akuntan perlu dilakukan beberapa penyesuaian, terutama terhadap

§  Biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha ybs
§  Besaran-besaran yang dianggap tidak wajar


Penyesuaian terhadap laporan keuangan harus memperhatikan :

§  Keadaan ekonomi secara makro
§  Proyeksi ekonomi dimasa yang akan datang
§  Perbandingan dengan properti sejenis



Contoh 2 : Penyesuaian Laporan Keuangan
URAIAN
AKUTANSI
PENILAIAN





Penerimaan Kotor (Sewa)
Rp.
893.258.839
Rp.
972.000.000
Penerimaan Lain :




     Bunga Deposito
Rp.
9.862.290
Rp.

Kekosongan dan pembayaran
tak tertagih



97.200.000





Penerimaan Kotor tak efektif
Rp.
903.121.129
Rp.
874.800.000





Biaya Operasi




   Upah Gaji
Rp.
138.130.700
Rp.
138.000.000
  Tunjangan
Rp.
21.846.700
Rp.
22.000.000
  Daya Listrik
Rp.
68.442.100
Rp.
68.000.000
   Air
Rp.
11.866.025
Rp.
12.000.000
  Administrasi
Rp.
15.646.750
Rp.
16.000.000
  Maintenance
Rp.
48.153.125
Rp.
48.000.000
  Biaya lain
Rp.
10.682.175
Rp.
11.000.000
  Bunga Bank
Rp.
5.351.250

-





  Premi Asuransi
Rp.
11.468.125
Rp.
11.000.000
  PBB
Rp.
3.362.125
Rp.
3.000.000





  Penyusutan
Rp.
53.958.400

-





  Cadangan Penggantian

-
Rp.
20.000.000





Jumlah Biaya Operasi
Rp.
388.907.475
Rp.
349.000.000





Net Income

514.213.654

525.800.000



D. Pengertian Tingkat Kapitalisasi

Tingkat Kapitalisasi merupakan bagian dari investasi yang diharapkan dapat diterima kembali setiap tahunnya.

Tingkat Kapitalisasi = Pendapatan Bersih
                                        Nilai property

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi tingkat kapitalisasi adalah :

§  Jenis properti
§  Lokasi
§  Umur bangunan
§  Kualitas bangunan
§  Kualitas Penyewa

Terdapat 4 elemen pokok tingkat Kapitalisasi :

1.     Real Return
2.     Inflation Premium
3.     Risk Premium
4.     Recapture Rate

Sehingga secara sederhana dapat dikatakan  :

Cap. Rate = Disc. Rate + Recapture Rate

E. Penentuan Tingkat Kapitalisasi

Metode untuk menghitung tingkat kapitalisai :

1.     Summation Method
2.     Comparative Sales method
3.     Band of Investment Method

E.1. Summation Method

Metode ini adalah metode yang sangat teoritis danhampir tidak pernah diterapkan dalam praktek.

Metode ini didasari atas “safe rate” kemudian dilakukan penyesuaian untuk mendapatkan kapitalisasi rate yaitu :

1.     Resiko atas pendapatan
2.     Likuiditas
3.     Beban manajemen
4.     Peluang apresiasi dan depresiasi nilai property (untuk diskon rate tidak dipergunakan)
5.     Manfaat Perpajakan
6.     Kemampuan sebagai jaminan ( Hipotek )

Perhatian : Tingkat kapitalisasi berbeda dengan diskon rate !!

Sehingga secara sederhana dapat dikatakan  :
Cap. Rate = Discount Rate + [ Apresiasi (-) atau depresiasi (+) ]

Perbedaan antara cap rate dengan diskon rate


Cap Rate
Diskon Rate
Fungsi
Merubah pendapatan konstan dan terus menerus menjadi nilai
Merubah pendapatan tahun mendatang menjadi nilai kini
Perhitungan
Memperhitungkan pertumbuhan pendapatan
Tidak memperhitungkan pertumbuhan pendapatan

Contoh 3. Perhitungan Cap Rate dengan Summation Method

Safe Rate
6.0%
Adjustment

   Risk premium
+ 2.0%
   Problems of liquidity
+ 1.5%
   Burden of management
+1.0%
   Probability of appreciation
- 1.0%
   Tax benefit
- 0.5%
   Hypothecation
- 0.5%


Equal Cap Rate
8.5%

E.2. Comparative Sales method

Menghitung tingkat kapitalisasi berdasarkan data transaksi dan data sewa (net income).

Paling akurat dalam menghitung tingkat kapitalisasi.


Contoh 4 : Penentuan tingkat kapitalisasi dengan Comparative Sales Method.


A
B
C

Harga Jual


600,000,000

635,000,000

595,000,000

Net Income

67,500,000

72,300,000

70,100,000

Tingkat Kapitalisasi

11,25%

11,39%

11,78%

E.3. Band of Investment Method

Metode ini sama dengan konsep WACC (Weight Average Cost of Capital)

Contoh 5 : Penentuan cap Rate Band of Investment Method


Prosentasi Nilai
Pengembalian yg diinginkan
Hasil




Pinjaman
70%
X
         23%     =
16.10%
Modal Sendiri
30%
X
        16%      =
4.80%
Cost of Capital
100%


20.90%
Pertumbuhan



 10.00%
cap Rate



10.90%

F. Teknik Kapitalisasi

Pada penilaian atas tanah dan bangunan dikenal 3 jenis tekhnik kapitalisasi yaitu :

1.     Tekhnik Penyisaan Properti
2.     Tekhnik Penyisaan Tanah
3.     Tekhnik Penyisaan Bangunan

     F.1. Tekhnis Penyisaan Properti

Dalam tekhnik ini proses kapitalisasi tidak dilakukan secara terpisah atas tanah dan atas bangunan namun dianggap merupakan satu kesatuan.




Contoh 7 : Tekhnik Penyisaan Properti


Uraian
Keterangan
Perhitungan Net Income


   Potential Gross
   Income
972.000.000

   Vacancy Gross Income
97.200.000
10%
   Operational Expenses
349.000.000

   Net Income
525.800.000




Capitalization Rate
11.25%
Menggunakan sales comparative



Property Value
4.673.777.778
Net income dibagi tingkat kapitalisasi



Rounded
4.670.000.000



     F.2. Tekhnik Penyisaan Tanah

            Metode ini digunakan untuk menentukan nilai tanah sementara nilai bangunan dapat ditentukan melalui pendekatan biaya.

            Contoh 8 : Tekhnik Penyisaan Tanah
Uraian
Keterangan
Building Value
1.332.000.000
Dari cost approach
Remaining Economic Life
30

Perhitungan Net Income


    Potential Gross Income
972.000.000

    Vacancy & Bad Debt
97.200.000
10%
    Effective Gross Income
874.800.000

    Operational Expenses
349.000.000

    Net Income
525.800.000

Capitalization Rate


    Recapture Rate
3.33%
100% : 30 tahun
    safe Rate
10.22%
Misal
    Building Cap. Rate
13.55%
Recapt. + safe. Rate
    Land Cap. Rate
10.22%
safe rate saja
Net Income from building
180.530.400
Nilai bangunan x cap. Rate bangunan
Net Income from land
345.269.600
Net income – net income bangunan
Land Value
3.378.371.820
Net income tanah : Cap. Rate tanah
Property Value


     Building value
1.332.000.000

     Land value
3.378.371.820

Property value
4.710.371.820

Rounded
4.710.000.000

    
F3.       Tekhnik Penyisaan Bangunan

 Contoh 9 : Tekhnik Penyisaan Bangunan
Uraian
Keterangan
Land Value
3.500.000.000
Market data approach
Remaining Economic Life
30

Perhitungan Net Income


    Potential Gross Income
972.000.000

    Vacancy & Bad Debt
97.200.000
10%
    Effective Gross Income
874.800.000

    Operational Expenses
349.000.000

    Net Income
525.800.000

Capitalization Rate


    Recapture Rate
3.33%
100% : 30 tahun
    safe Rate
10.22%
Misal
    Building Cap. Rate
13.55%
Recapt. + safe Rate
    Land Cap. Rate
10.22%
safe rate saja
Net Income from land
357.700.000
Nilai tanah x tingkat kapitalisasi tanah
Net Income from building
168.100.000
Net income – net income tanah
Building Value
1.240.285.293
Net income bangunan Cap. Rate bangunan
Property Value


     Land value
3.500.000.000

     Building value
1.240.285.293

Property value
4.740.285.293

Rounded
4.740.000.000


1 komentar: